Sumber: Bali Arts Magazine, Foto oleh : Don Dulang (I Wayan Suardika)

Bali memiliki tradisi kebudayaan yang luas, disertai dengan masyarakat yang menghargai segala macam seninya. Tetapi tradisi agung itu sedang terancam karena terganggu oleh faktor-faktor yang berasal dari perubahan sosial dan teknologikal di abad ke 21. Yayasan TiTian Bali didirikan untuk bekerja sama dengan pelukis Bali, supaya mereka tidak hanya bisa mengatasi ancaman ini, tetapi bisa menjadi tokoh masyarakat yang menjalankan ekonomi di Bali dan Indonesia. Kami berkeinganan untuk menonjolkan seni Bali ke tingkat internasional.

Diresmikan pada tanggal 29 Januari 2016, Yayasan TiTian Bali didirikan untuk meningkatkan potensi seni visual Bali di bidang ekonomi kreatif. Pada dasarnya, Yayasan ini mendukung seniman Bali yang ingin menjadi seorang wiraswasta. Untuk menerima manfaat dan kesempatan dari ekonomi kreatif. Untuk manfaatkan apa yang ditimbulkan oleh globalisasi dan sosial media selama 20 tahun ini.

Yayasan ini pada dasarnya akan menemukan dan mendukung seniman muda berbakat. (khususnya pelukis dan pemahat), dan membantu mereka mencapai potensinya di pasaran lokal maupun internasional. Yayasan ini berusaha untuk menciptakan lingkungan baru yang kondusif untuk seni. Seniman bisa berkembang di dalam konteks kebudayaan tradisional, dan juga dalam mode-mode baru dari lingkungan internasional.

Melalui kegiatan ini, Yayasan TiTian Bali berusaha untuk memastikan potensi seni visual modern tercapai, bersamaan dengan tradisi seni lama.

“Biarkan karya Saya seperti manusia telanjang, semuanya kelihatan, indah maupun cela.”

I Gusti Nyoman Lempad